She is Mine


Jung Jaehyun – Kim Airin (OC)

AU – Campus Life – Fluff – Romance

2020©cloverqua

Ketenangan. Satu kata yang tepat menggambarkan suasana perpustakaan salah satu universitas ternama di Incheon.

Jaehyun tampak sibuk mencatat sesuatu dari buku referensi yang ada di atas meja. Tidak hanya satu buku, tapi beberapa. Sesekali ia memijat pelipis, ketika rasa lelah itu kembali datang. Paling tidak ada pemandangan yang menyenangkan.

Gadis bersurai cokelat yang duduk di sebelahnya. Sahabatnya sejak awal perkuliahan—Kim Airin.

Pandangan Jaehyun teralih pada secarik kertas yang disodorkan Airin padanya.

Aku bosan. Kapan kau akan selesai?

Jaehyun terkikik geli, lalu membalas tulisan Airin. Peraturan di perpustakaan yang dilarang membuat gaduh, memaksa mereka berbicara lewat tulisan.

Kurasa 1 jam lagi.

Jaehyun bisa melihat mata Airin yang melotot.

Lalu apa yang harus kulakukan? Kau yang menyeretku ke sini.

Jaehyun tersenyum lebar, lalu melirik Airin sekilas. Ia mendapati bibir Airin mengerucut, mengeluarkan decakan kesal—meski dengan suara lirih.

Kau bisa memandangiku selama 1 jam.

Airin melotot. Ia memiringkan kepalanya, menghadiahi sorot mata tajam menusuk untuk Jaehyun. Tapi sepertinya lelaki itu sama sekali tak terpengaruh. Jaehyun justru memperlihatkan senyuman menggodanya. Bisa dipastikan gadis manapun yang melihatnya, mereka akan jatuh pingsan. Ugh!

Tidak mau! Lebih baik aku tidur.

Jaehyun menutup mulutnya yang kembali bergetar karena tertawa. Ingin sekali ia mengeluarkannya secara bebas, tapi ia tak mau ambil resiko. Mendapat tatapan tajam dari seluruh penjuru perpustakaan karena membuat kegaduhan.

Baru saja Jaehyun ingin menulis balasan untuk Airin, gadis di sebelahnya sudah lebih dulu mendaratkan dahinya di atas meja. Airin sengaja menghadapkan wajahnya ke arah yang berlawanan dengan posisi Jaehyun—seperti membelakangi.

Apa dia marah?—batin Jaehyun. Ia masih mengawasi gerak-gerik Airin. Berulang kali gadis itu bergerak gelisah, berupaya keras mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Airin gunakan lengannya sebagai bantalan.

10 menit. Tak ada suara yang terdengar dari Airin. Tampaknya gadis itu sudah pergi ke alam mimpinya.

Jaehyun menghela napas, lantas bangkit berdiri sampai tak sengaja menimbulkan suara berderit ketika memundurkan kursinya. Ia terdiam selama beberapa detik. Bukan merasa malu atau bersalah karena menimbulkan suara berisik, tapi kondisi di sekitar berhasil mengurungkan niat Jaehyun untuk meninggalkan Airin sendirian. Selagi ia pergi ke toilet.

Jaehyun baru menyadari jika mayoritas pengunjung perpustakaan hari ini adalah laki-laki. Kalian tahu apa artinya?

Bagaimana jika salah satu dari mereka mencoba mendekati Airin?—Jaehyun mulai frustasi dengan pikiran-pikiran aneh yang bersarang di otaknya.

Jaehyun mengusap dagu dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan. Berpikir keras bagaimana caranya ia bisa ‘mengamankan’ Airin dari gangguan apapun.

Sebuah ide muncul dalam kepala Jaehyun. Tangannya menyambar memo miliknya yang berada di atas meja. Jaehyun mengambil 1 lembar, lalu menuliskan sesuatu dengan pulpennya. Ia mengangkat memo tersebut, lalu tersenyum menyeringai.

Dengan hati-hati, Jaehyun menempelkan memo tersebut di pipi kanan Airin. Beruntung gadis itu tertidur sangat pulas, sehingga tidak menyadari sentuhan tangannya.

Jaehyun berdiri dari kursi, lalu berjalan meninggalkan perpustakaan dengan senyum puas.

.

Airin mengerjap lembut ketika merasakan sesuatu yang aneh. Ia menoleh ke samping, sontak duduk tegak begitu mendapati kursi di sebelahnya kosong. Ia edarkan pandangan ke sekeliling, berusaha mencari keberadaan Jaehyun tapi nihil. Lelaki itu tidak ada.

Apa dia sedang keluar?—Airin terdiam selama beberapa detik. Bola matanya menatap lurus pada barang-barang milik Jaehyun yang masih tertinggal.

Ah, mungkin sedang ke toilet.

Entah kenapa firasat Airin selalu tepat dan akurat jika sudah menyangkut urusan Jaehyun.

Gadis itu merenggangkan tubuhnya karena merasa pegal. Ia mengusap wajahnya dengan lembut, namun tanpa disengaja tangannya menyentuh sesuatu yang menempel di pipi kanan. Sebuah memo.

Airin melepas memo tersebut dan membaca sebuah tulisan yang tertera di sana. Selama beberapa detik matanya mengerjap, sangat terkejut dengan tulisan yang baru saja selesai dibacanya. Tapi, sepertinya gadis itu senang dengan isi tulisan pada memo tersebut. Buktinya, bibir mungil Airin melengkung sempurna.

Jangan melihatnya! Gadis ini milikku!

-Jung Jaehyun-

.

.

.

The End

A/N : Ide cerita ini terinspirasi dari salah satu CF Lee Jongsuk : Lock&Lock Astrology Movie.

FF ini sebelumnya pernah aku publish di situs wordpress dreamin92. Untuk cast sebelumnya Sehun dan OC Kang Nara, sekarang aku ubah jadi Jaehyun dan OC Kim Airin.

She is Mine

Leave a comment