Cool Guy Escorting Adorable Girl : Prolog


Resource Photo : Mr Love Dream Date

“Kau baik-baik saja, Kak?”

Li Shilin menggeleng lemah menanggapi pertanyaan sahabatnya semasa kuliah, He Liangyi. Pria paruh baya itu kembali menghela napas panjang, membuat He Liangyi kian didera rasa penasaran. Fokusnya pada beberapa berkas di atas meja teralih setelah mendapat kunjungan dari Li Shilin di kantor. Terutama ekspresi wajah lelah milik sahabatnya itu.

He Liangyi pun lantas berpindah dari meja kerja, mendekati Li Shilin yang duduk di sofa khusus ruangannya.

“Jika sedang ada masalah, ceritakan saja padaku. Siapa tahu aku bisa membantumu,” tutur He Liangyi seraya menepuk pundak Li Shilin.

Ucapan He Liangyi sukses membuat Li Shilin tersenyum tipis, “Bukan masalah yang rumit sebenarnya. Hanya saja, aku pusing menghadapi kelakuan putriku,” jawabnya setelah terdiam cukup lama.

“Putrimu?” He Liangyi menautkan kedua alisnya, tampak mengingat  sesuatu. “Ah, Shuwan! Bagaimana kabarnya sekarang, Kak? Sudah lama sekali aku dan Fanghua tidak bertemu dengan Shuwan. Setiap kali kita ada janji makan bersama, kau tak pernah mengajaknya.”

Li Shilin meringis, “Dia sedang terlena dengan masa-masa kuliahnya.”

Dahi He Liangyi mengerut heran, sedikit bingung dengan jawaban Li Shilin. “Terlena? Maksudmu dia sedang fokus dan sibuk dengan kuliahnya? Bukankah itu bagus?”

“Bukan terlena dalam artian seperti itu.” Li Shilin menghela napas pendek, “Terlena yang aku maksud pergaulannya di lingkungan kampus. Kau tahu ‘kan putriku itu sangat polos? Dia mudah sekali dibujuk teman-temannya bepergian setelah jam kuliah selesai. Dia jadi sering terlambat pulang ke rumah.”

“Ya ampun, kau berlebihan. Bukankah wajar gadis seperti Shuwan bepergian dengan teman-temannya?”

“Memang wajar. Masalahnya teman-teman Shuwan selalu mengajaknya pergi ke klub malam,” jawab Li Shilin diiringi desahan napas panjang di akhir kalimat.

Mata He Liangyi berkedip-kedip. Bukannya bereaksi kaget, ia justru tertawa. Kontan saja reaksinya itu mengundang decak kesal dari Li Shilin.

“Ck, kenapa kau malah tertawa?”

“Bukankah Kak Yiran dulu juga sering ke klub malam saat kita masih kuliah. Kau bahkan bertemu dengannya di sana,” cerita He Liangyi dan disambut pukulan ringan di bahu oleh Li Shilin.

“Yiran dan Shuwan berbeda! Istriku itu jauh lebih menakutkan daripada putriku. Yiran sudah menguasai beberapa jurus ilmu beladiri sejak kecil, jadi dia tidak akan mendapat masalah jika bepergian ke tempat-tempat seperti itu. Lain dengan Shuwan, dia terlalu polos. Keberadaannya bisa membangkitkan napsu pria hidung belang di luar sana.”

Penjelasan panjang lebar yang dituturkan Li Shilin membuat He Liangyi melongo. Well, sahabatnya itu memang sangat overprotective terhadap Li Shuwan. Maklum saja, putri tunggal pasangan Li Shilin dan Song Yiran itu dibesarkan dengan harta yang melimpah ruah, juga kasih sayang penuh dari mereka.

Terakhir dia bertemu Li Shuwan saat gadis itu masih berusia 15 tahun. He Liangyi masih mengingat dengan jelas bagaimana rupa menawan milik Li Shuwan yang menyerupai putri dalam negeri dongeng. Di usia yang kian beranjak dewasa, He Liangyi bertaruh ketakutan Li Shilin dan Heechul memang beralasan. Sudah pasti gadis itu tumbuh menjadi sosok yang semakin cantik.

Ibarat bunga yang sedang bermekaran, akan banyak lebah yang mendekat untuk menghisap madunya.

“Bagaimana jika kalian menempatkan pengawal di sisi Shuwan, Kak?”

“Pengawal?” Li Shilin menautkan kedua alisnya, “Haruskah?”

He Liangyi mengangguk, “Paling tidak ada seseorang yang selalu mengawal Li Shuwan ke manapun dia pergi. Memang sebelumnya kau tak pernah memakai jasa pengawal?”

“Tidak. Sewaktu masih di sekolah dulu, Shuwan sangat penurut dan selalu pulang tepat waktu. Hanya semenjak dia masuk kuliah saja, dia jadi sering pulang terlambat. Kurasa terpengaruh dengan lingkungan di kuliah yang jauh lebih bebas dibandingkan saat masih bersekolah,” kata Li Shilin. “Tapi, di mana aku bisa mendapatkan pengawal untuk Shuwan? Apa kau bisa mencarikannya untukku?”

“Ngg … soal itu—”

CKLEK!

Obrolan kedua pria paruh baya itu terhenti kala seseorang tiba-tiba masuk ke ruangan tanpa mengetuk pintu. Mereka mendapati sosok pria berperawakan jangkung muncul dari balik pintu, lengkap dengan ekspresi datar.

“Jiazhen, Kau membuat kami kaget,” gerutu He Liangyi.

“Ah, Jiazhen?! Lama tidak bertemu.” Li Shilin lekas berdiri dan memeluk He Jiazhen, “Kau sudah kembali dari London?”

He Jiazhen, putra sulung dari He Liangyi dan Chu Fanghua, hanya tersenyum simpul menanggapi sambutan Li Shilin. Ia tidak menduga akan bertemu dengan sahabat karib orang tuanya saat mengunjungi kantor sang ayah.

“Iya, Paman. Aku baru pulang 1 minggu yang lalu,” He Jiazhen membalas dengan ramah, “Bagaimana kabarmu, Paman?”

“Kabarku baik.” Li Shilin menunda sejenak obrolannya dengan He Liangyi, “Oh iya, kuliahmu di London sudah selesai?”

He Jiazhen mengangguk.

“Dia berencana melanjutkan kuliah S2 di sini,” tutur He Liangyi.

“Benarkah?” Li Shilin sedikit kaget mendengarnya, “Kenapa tidak sekalian melanjutkan di sana?”

“Tanah kelahiran jauh lebih menyenangkan, Paman,” jawab He Jiazhen sederhana tapi sukses mengundang tawa Li Shilin.

“Kau benar.” Li Shilin kembali tertawa, “Jadi, apa kesibukanmu selain melanjutkan kuliah S2?”

“Ngg … tidak ada, Paman. Aku—”

“AKU PUNYA IDE!”

Li Shilin dan He Jiazhen melonjak kaget mendengar seruan keras He Liangyi.

“Kau ini apa-apaan, Liangyi?! Membuat kami kaget!”

He Liangyi meringis lebar, lantas melirik putranya yang sedari tadi hanya memasang wajah datar. Dalam hati dia mendengus kesal melihat ekspresi kebanggaan yang selalu diperlihatkan He Jiazhen. Dibandingkan menuruni watak konyol miliknya dan juga sisi cerewet sang istri, He Jiazhen lebih menuruni watak mendiang ayahnya yang terkenal cuek.

“Kak, bagaimana jika Jiazhen saja?”

He Jiazhen menautkan kedua alisnya heran, “Aku kenapa, Ayah?”

“Ayah punya tugas penting untukmu, Jiazhen.”

“Tugas penting?”

Li Shilin membulatkan matanya, “He Liangyi, jangan bilang kau mengusulkan Jiazhen untuk—”

“Iya, Kak.” He Liangyi memotong ucapan Li Shilin dengan cengiran lebar, “Aku mengusulkan He Jiazhen untuk menjadi pengawal pribadi putrimu.”

“APA?!”

COMING SOON

Cool Guy Escorting Adorable Girl : Prolog

Leave a comment